Dokumentasi BAZNAS RI/Humas
Rakornas Tahun 2025: BPS Menyatakan BAZNAS Berperan Kunci dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan di Indonesia
28/08/2025 | Humas**BAZNAS RI dan Peran Strategisnya dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia**
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memiliki peran penting dalam upaya mengurangi jumlah orang miskin di Indonesia. Kerjasama dengan BAZNAS RI dalam distribusi bantuan sangat diperlukan agar tepat sasaran dan benar-benar diterima oleh para mustahik.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS hari kedua, pada Rabu 27 Agustus 2025.
Menurut Amalia, populasi Indonesia per 8 Agustus 2025 mencapai 286,8 juta jiwa dengan tingkat kemiskinan sebanyak 23,85 juta orang. Jumlah masyarakat miskin terbanyak terdapat di Pulau Jawa, seperti Jawa Timur dengan 3,87 juta penduduk miskin, Jawa Barat 3,6 juta, Jawa Tengah 3,3 juta, disusul Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.
"Dari total, 13,13 juta orang atau sekitar 55 persen dari penduduk miskin Indonesia berada di 5 Provinsi tersebut," ujar Amalia di Jakarta pada Rabu 27 Agustus 2025.
Amalia menjelaskan berdasarkan survei, mayoritas masyarakat miskin berasal dari keluarga yang tidak melanjutkan pendidikan atau memiliki kepala keluarga dengan latar belakang pendidikan hanya SD. Sebagian besar bekerja di sektor pertanian sebanyak 45,67 persen, dan sektor informal tanpa jaminan kesehatan.
"Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran penting dalam memastikan kesejahteraan keluarga," tutur Amalia.
Sebagai tanggapan, Presiden Prabowo telah mendirikan sekolah rakyat khusus untuk masyarakat miskin agar mereka tidak putus sekolah. Harapannya, pendidikan ini dapat memutus siklus kemiskinan di kalangan keluarga kurang mampu.
Amalia menambahkan bahwa BPS juga mengusulkan kerjasama dengan BAZNAS melalui data tunggal kesejahteraan (DTSEN) untuk memastikan penyaluran bantuan sesuai sasaran. Kolaborasi ini akan memungkinkan BPS menyediakan data tentang masyarakat miskin dan BAZNAS untuk menyalurkan bantuan kepada mustahik yang membutuhkan.
"Kolaborasi ini akan memperbarui data DTSEN yang dapat dimanfaatkan untuk memetakan keberadaan dan bantuan masyarakat miskin sehingga kami dapat bekerjasama untuk menggunakan DTSEN ini," kata Amalia.
Terakhir, Amalia menyebutkan bahwa beras, telur ayam, daging ayam, dan mie instan adalah 4 komoditas utama yang berkontribusi besar terhadap tingkat kemiskinan. "Jika ingin membantu meringankan beban masyarakat miskin, survei kami menunjukkan bahwa keempat komoditas ini memberikan dampak signifikan bagi mereka," ungkap Amalia.
